Dibalik kaca kutemukan sepasang bola mata yg demikian agak dibuat-buat agar tidak menarik para mata – mata yg melihat.
Memang terlihat kaku dan tidak menggairahkan.kurasa
Tatapan tajammu mungkin mampu menembus ototnya hati seorang lelaki , dan lirikan matamu mampu mengalihkan dunianya para lelaki.
Pada dinding – dinding bibirmu itu bekas
jajahan para serdadu muda. Menyongsong lidah ke lidah menegakkan rimbunya nafsu
memburu. Seakan kemerdekaan itu tiada nikmatnya. Jajahan itu segalanya.
Kaca semakin memerah setelah melihat tubuhmu
yg hanya dibalut rasa malu berkepanjangan.
Aku hanya menontonkan kemaluanku pada
kaca yg beku .
Anda Baru saja membaca artikel tentang diSebuah Potret dan anda bisa menemukan artikel diSebuah Potret ini dengan url https://tokoyagis.blogspot.com/2013/06/disebuah-potret.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel diSebuah Potret ini bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link diSebuah Potret sumbernya.
No comments:
Berkomentar dengan baik dan tidak ada istilah melecehkan dengan format mencemarkan nama baik,...