Saturday, 20 July 2013

LESTARIKAN TRADISI SYAWALAN KALIWUNGU



Syawalan? Apa yang ada dibenak kalian saat mendengar kata itu? Pasti inget sebuah bulan di kalender Hjriyah yaitu “Syawal”. Karena tradisi ini di rayakan pas bulan itu makanya dinamakan Syawal-an (akhiran -an biasa digunakan orang jawa apabila melakukan suatu kegiatan). Kaliwungu itu sendiri itu nama sebuah Kec. di Kab. Kendal , Di sebut juga kota santri karena penduduknya sangat erat dengan Pondog Pesantren .
Tradisi yang masih lestari di Kabupaten Kendal adalah Syawalan Kaliwungu , tradisi ini diadakan satu minggu setelah Idul Fitri / 7 Syawal
. Saat itu orang berduyun – duyun ziarah ke makam Kiai Guru yang ada di desa setempat di Kecamatan Kaliwungu. Oleh karena banyaknya pengunjung stahun sekali, tradisi ini dilestarikan dengan nama Syawalan Kaliwungu.
Pada setiap tanggal 5-9 Syawal, kompleks makam dibuka dan dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah. "Puncak dari perayaan Syawalan di Kaliwungu pada hari ketujuh bulan Syawal”.
Pada awalnya Syawalan berasal dari peringatan kematian (Khoul) Kaliwungu ulama besar, Kyai Asy'ari (Kyai Guru) oleh makamnya, setiap tahun pada tanggal 8 Syawal ziarahi, setiap tahun.kegiatan mengirim doa ziarah di makam Kyai Asy'ari hanya dilakukan oleh keluarga dan keturunan Kyai Asy'ari, tapi seiring waktu diikuti oleh komunitas Muslim dan sekitarnya Kaliwungu. Akhirnya, kegiatan yang masih terjadi setiap tahun, bahkan objek lokasi ziarah meluas tidak hanya untuk makam Kyai Asy'ari atau "Kyai Guru", tetapi juga ke makam Sunan Katong, Pangeran Mandurarejo, Mataram Warlord, dan Pangeran Pakuwaja. Kemudian, para peziarah juga mengunjungi makam menembus Kyai Mustafa, Kyai Musyafa ', dan Kyai Rukyat.
Situs yang menjadi pusat Syawalan-pun beragam, mulai dari masjid Al-Muttaqin,
Lihat saja Masjid Al-Muttaqin situs terletak antara alun-alun dan pasar Kaliwungu. Bangunan megah ini juga menyiratkan simbol kemegahan Islam pada saat itu.Meski perluasan dan penambahan telah dilakukan di sana-sini, keagungan masjid tetap tak terhapuskan., masjid ini dibangun olehKyai Guru di pusat keramaian.
Dikerumunan dan Ramainya Syawalan Kaliwungu pasti mengundang orang untuk datang dari berbagai desa bahkan tak tanggung- tanggung orang luar negri menyempatkan waktu untuk meneliti lebih lanjut tradisi ini , dan  ini adalah kesempatan bagi pedagang untuk mremo dan merauk keuntungan 100 % bahkan lebih dihari – hari biasa. Karena tuntutan Zaman , sekarang Syawalan yang dulunya ditujukan untuk berziarah bahkan pengunjung yang datang sebagian besar tidak untuk berziarah Syawalan tetapi untuk menikmati kerumunan diselingi dengan berbagai penjual dan permainan berbagai anak-anak. Berbagai hiburan tersedia dari awal seperti permainan anak-anak, hingga jenis hiburan dewasa seperti Tong Setan dan Panggung dangdut sampai panggung hiburan yang biasa ada di Lapangan Brimob.

1 comment:

Berkomentar dengan baik dan tidak ada istilah melecehkan dengan format mencemarkan nama baik,...