Syawalan?
Apa yang ada dibenak kalian saat mendengar kata itu? Pasti inget sebuah bulan
di kalender Hjriyah yaitu “Syawal”. Karena tradisi ini di rayakan pas bulan itu
makanya dinamakan Syawal-an (akhiran -an biasa digunakan orang jawa apabila
melakukan suatu kegiatan). Kaliwungu itu sendiri itu nama sebuah Kec. di Kab.
Kendal , Di sebut juga kota santri karena penduduknya sangat erat dengan Pondog
Pesantren .
Tradisi yang
masih lestari di Kabupaten Kendal adalah Syawalan Kaliwungu , tradisi ini
diadakan satu minggu setelah Idul Fitri / 7 Syawal
. Saat itu orang berduyun –
duyun ziarah ke makam Kiai Guru yang ada di desa setempat di Kecamatan
Kaliwungu. Oleh karena banyaknya pengunjung stahun sekali, tradisi ini
dilestarikan dengan nama Syawalan Kaliwungu.
Pada setiap tanggal 5-9 Syawal, kompleks makam dibuka dan
dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah. "Puncak dari perayaan
Syawalan di Kaliwungu pada hari ketujuh bulan Syawal”.
Pada awalnya Syawalan berasal dari peringatan kematian
(Khoul) Kaliwungu ulama besar, Kyai Asy'ari (Kyai Guru) oleh makamnya, setiap
tahun pada tanggal 8 Syawal ziarahi, setiap tahun.kegiatan mengirim doa ziarah
di makam Kyai Asy'ari hanya dilakukan oleh keluarga dan keturunan Kyai Asy'ari,
tapi seiring waktu diikuti oleh komunitas Muslim dan sekitarnya Kaliwungu.
Akhirnya, kegiatan yang masih terjadi setiap tahun, bahkan objek lokasi ziarah
meluas tidak hanya untuk makam Kyai Asy'ari atau "Kyai Guru", tetapi
juga ke makam Sunan Katong, Pangeran Mandurarejo, Mataram Warlord, dan Pangeran
Pakuwaja. Kemudian, para peziarah juga mengunjungi makam menembus Kyai Mustafa,
Kyai Musyafa ', dan Kyai Rukyat.
Situs yang menjadi pusat Syawalan-pun beragam, mulai dari
masjid Al-Muttaqin,
Dikerumunan dan Ramainya Syawalan Kaliwungu pasti mengundang orang untuk datang dari berbagai desa bahkan tak tanggung- tanggung orang luar negri menyempatkan waktu untuk meneliti lebih lanjut tradisi ini , dan ini adalah kesempatan bagi pedagang untuk mremo dan merauk keuntungan 100 % bahkan lebih dihari – hari biasa. Karena tuntutan Zaman , sekarang Syawalan yang dulunya ditujukan untuk berziarah bahkan pengunjung yang datang sebagian besar tidak untuk berziarah Syawalan tetapi untuk menikmati kerumunan diselingi dengan berbagai penjual dan permainan berbagai anak-anak. Berbagai hiburan tersedia dari awal seperti permainan anak-anak, hingga jenis hiburan dewasa seperti Tong Setan dan Panggung dangdut sampai panggung hiburan yang biasa ada di Lapangan Brimob.
Anda Baru saja membaca artikel tentang LESTARIKAN TRADISI SYAWALAN KALIWUNGU dan anda bisa menemukan artikel LESTARIKAN TRADISI SYAWALAN KALIWUNGU ini dengan url https://tokoyagis.blogspot.com/2013/07/lestarikan-tradisi-syawalan-kaliwungu.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel LESTARIKAN TRADISI SYAWALAN KALIWUNGU ini bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link LESTARIKAN TRADISI SYAWALAN KALIWUNGU sumbernya.
Tradisi baik yang perlu dijaga kelestariannya...
ReplyDelete