Songsong hari bersama langkah kaki,
menggendong panas terik mentari.
Panasnya itu membakar semangat.
Ringankan tangan untuk mengayunkan nasib ke bilik-bilik harapan, dan diyakini kan kau temui dunia yang lapang. Sebidang dadamu.
Peluhpun bercucuran
membanjiri angan yang haus akan kepastian hidup yang sedari seminggu lalu belum pasti.
Jangan ragu wahai pekerja waktu. Kepalkan tanganmu. Dongakan kepala.
“Tolong beri sedikit waktu”
Anda Baru saja membaca artikel tentang Puisi Beri Waktu dan anda bisa menemukan artikel Puisi Beri Waktu ini dengan url https://tokoyagis.blogspot.com/2013/07/puisi-beri-waktu.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Puisi Beri Waktu ini bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Puisi Beri Waktu sumbernya.
No comments:
Berkomentar dengan baik dan tidak ada istilah melecehkan dengan format mencemarkan nama baik,...