Sunday, 27 April 2014

CETAK BIRU [1998]



Sewujud bangunan hadir di setiap kepala, tujuan yang mendenyutkan nyawa ke dalam cetak biru. Satu demi satu mimpi tersusun rapi, berlandaskan fondasi mantap, terekatkan semen yang kuat. Lalu bangunan itu dilengkapi dan di genapi, sampai lahirlah utuh ke dunia materi.

Setiap kepala memiliki rancangan bermacam-macam, pilihan bahan yang berbeda-beda. Ada yang bahagia dengan gubuk sederhananya, ada yang baru terpuaskan dengan julangan menara.


Dalam jutaan bangunan yang ada pastikan milikmu ada disana. Sekalipun bukan yang terkemuka, tapi senyata bulan di pembuka candra. Karena banyak batu terbengkalai di sekitar bangunan tak selesai, karena banyak penumpang di teras bangunan rumah orang, dan tak ada bangunan yang nyata hanya oleh ancang-ancang.

Mimpi tak berlelangan, tetapi akan selalu ada jika engkau menginginkan. Ketika badai datang atau api menelan bangunanmu, batu-batu itu tak akan hancur atau jadi abu. Mereka hanya menunggu uluranmu, kekutan hatimu dan satu rancangan cetak biru

No comments:

Add Comment

Berkomentar dengan baik dan tidak ada istilah melecehkan dengan format mencemarkan nama baik,...